Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yangditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsurgaris atau bidang didalam bahan tersebut.
Pada umumnya unsur yang terlibat didalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi.
Lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi; terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk(distorsi) dan perputaran (rotasi).
Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
{Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. (Hill 1953)}
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan.
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint.
Perlipatan adalah deformasi yangtak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada suatu bahan yang mengandungunsur garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi yangmenghasilkan lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain.
Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis ataubidang, tidak menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa,suatu unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadibidang atau garis lurus, atau suatu unsur dapat tetap sebagai struktur bidang ataugaris lurus setelah terjadi deformasi.
Struktur lipatan di samping mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil (mikro fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk yang bermacam-macam.
Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan, dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya gaya yang bekerja.
UNSUR GEOMETRI LIPATAN
1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin
4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
6. Back Limb, sayap yang landai.
7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
9. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau pertengahan antara dua perlengkungan maksimum
13. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
14. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
15. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.
16. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).
UNSUR GEOMETRI LIPATAN
KLASIFIKASI LIPATAN
Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)
Klasifikasi lipatan
ANTIKLIN DAN SINKLIN
Anticline :
Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).
Syncline :
Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Catatan: Pada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentuk antiformal, dan synclines berbentuk synformal.
Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :
Antiformal syncline
Synformal anticline
Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
2. Similar Fold. : sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
3. Chevron Fold. : lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya merupakan bidang planar.
4. Isoclinal Fold. : lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
5. Box Fold : lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar
6. Kink Fold : lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar
Box fold dan kink fold
LIPATAN LAINNYA
*Dome
Upwarped displacement of rocks
Circular or slightly elongated structure
Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks
*Basin
Circular or slightly elongated structure
Downwarped displacement of rocks
Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks
sekian pembahasan saya kali ini mengenai lipatan atau folding semoga bermanfaat
jika ingin mendownload filenya kliik
disini
salam damaiku..