Friends

like this yoo

Penjelasan mengenai magma dan lava

Magma dan Lava

Magma : material silikat pijar dibawah permukaan bumi, merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi.

Lava; magma yang terlempar ke udara membentuk Pyroclastic materials cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam.

{Magma yang membeku
membentuk batuan beku
(
Igneous rocks)}

Tipe Magma (Monroe & Wicander, 1997)
Mafic magma  = 45 – 52 % SiO2
Intermediete magma  = 53 – 65% SiO2
Felsic Magma  =  > 65% SiO2
Viskositas Magma
resistensi magma untuk dapat mengalir
Mafic magma
Relatif mudah mengalir
dikontrol jaringan silika tetrahedron (SEDIKIT)
lava tipis
Felsic magma
Relatif mengalir perlahan
dikontrol jaringan silika tetrahedron (BANYAK)
lava tebal   

Lava : Pahoehoe and AA flows
Bagian bawah : pahoehoe flow, terbentuk dari aliran cepat, lava tipis



Permukaan Pahoehoe flow (P. Hawai)
ropy structures; tipis


Bagian atas : AA flowsangat kental (viscous), gerak perlahan, lava tebal



Permukaan Aa flow
Kumpulan angular blocks, aliran kental dan lebih tebal dari pahoehoe flow


Pendinginan Magma

Magma mendingin di bawah permukaan

Mengalami pendinginan dan kristalisasi membentuk tubuh batuan beku intrusif (intrusive 

igneous body) di dalam kerak bumi (earth’s crust)

Produk pendinginan membentuk batuan plutonik (Plutons)

Concordant plutons = memiliki batas yang paralel/selaras dengan lapisan batuan yang 

diintrusi (country rocks)

SILL, LACCOLITH

Discordant plutons = memiliki batas yang memotong lapisan batuan yang diintrusinya

DIKE

Magma mendingin di permukaan bumi melalui volcanic eruptions

Mengalami pendinginan dan kristalisasi membentuk extrusive rock body

Menghasilkan Pyroclastic materials

Produk

--Lava flows

--Aa flow

Pahoehoe flow

Hexagonal columnar joints (terbentuk karena kontraksi ketika pendinginan magma, sumbu 

panjang columnar joint tegak lurus dengan arah pendinginan magma)

Tephra


Volcanic bomb



Pendinginan dan Kristaslisasi


#Magma mendingin relatif perlahan (dibawah permukaan bumi)

Cukup waktu membentuk kristal yang sempurna

Ukuran kristal relatif kasar (besar)

Tekstur Kristalin (crystalline texture) 

#Magma mendingin relatif lebih cepat (dekat/di permukaan bumi)

Tidak cukup waktu membentuk kristal yang sempurna

Ukuran kristal relatif lebih halus (kecil)

Tekstur kristalin

#Magma mendingin relatif sangat cepat (di permukaan bumi)

Tidak sempat membentuk kristal

Membentuk kaca (glass)

Tekstur amorf (amorphous texture)


Mungkin sekian pembahasan saya kali ini semoga posting yang saya buat bermanfaat lebih ,,,

salam damauku


Mengenai Timah

Timah (Tin) adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Ada 2 macam timah yaitu Sn (stnnum) atau  timah putih dan Pb (timbal) atau timah hitam.
Timah putih (sn) adalah unsur kimia dengan simbol Sn (Latin : stannum) dan nomor atom 50, adalah logam golongan utama di kelompok 14 dari tabel periodik. Timah menunjukkan kemiripan kimia untuk kedua kelompok 14 elemen tetangga, germanium dan memimpin dan memiliki dua kemungkinan oksidasi, +2 dan sedikit lebih stabil 4. Timah adalah unsur paling melimpah ke-49 dan memiliki, dengan 10 isotop stabil, jumlah terbesar yang stabil isotop dalam tabel periodik. Tin diperoleh terutama dari mineral kasiterit , di mana itu terjadi sebagai timah dioksida.
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110°C dan 200°C. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti senyawa holegen asam atau oksidator.

Sumber timah yang terbesar yaitu sebesar 80% berasal dari endapan timah sekunder (alluvial) yang terdapat di alur-alur sungai, di darat (termasuk pulau-pulau timah), dan di lepas pantai. Endapan timah sekunder berasal dari endapan timah primer yang mengalami pelapukan yang kemudian terangkut oleh aliran air, dan akhirnya terkonsentrasi secara selektif berdasarkan perbedaan berat jenis dengan bahan lainnya. Endapan alluvial yang berasal dari batuan granit lapuk dan terangkut oleh air pada umumnya terbentuk lapisan pasir atau kerikil.

Mineral utama yang terkandung pada bijih timah adalah cassiterite (Sn02). Batuan pembawa mineral ini adalah batuan granit yang berhubungan dengan magma asam dan menembus lapisan sedimen (intrusi granit). Pada tahap akhir kegiatan intrusi, terjadi peningkatan konsentrasi elemen di bagian atas, baik dalam bentuk gas maupun cair, yang akan bergerak melalui pori-pori atau retakan. Karena tekanan dan temperatur berubah, maka terjadilah proses kristalisasi yang akan membentuk deposit dan batuan samping.

Proses pembentukan bijih timah (Sn) berasal dari magma cair yang mengandung mineral kasiterit (Sn02). Pada saat intrusi batuan granit naik ke permukaan bumi, maka akan terjadi fase pneumatolitik, dimana terbentuk mineral-mineral bijih diantaranya bijih timah (Sn). Mineral ini terakumulasi dan terasosiasi pada batuan granit maupun di dalam batuan yang diterobosnya, yang akhirnya membentuk vein-vein (urat), yaitu : pada batuan granit dan pada batuan samping yang diterobosnya.
Disini saya akan lebih membahas tentang proses penambangan timah di pulau bangka belitung,

Tahap penambangan Timah
1. Tahap pengkajian / Eksplorasi
Tujuan tahap ini untuk mengetahui seberapa besar cadangan logam ini, beberapa komponennya meliputi pemetaan awal atau surveyo, sumur bor atau small bor berarti menggambil contoh logam dengan teknik bor tanah dan melakukan analisis di laboraturium. Sehingga pemetaanakhir geologis (geological map) sangat menentukan.
2. Tahap Operasional Tambang
Meliputi dua tahap yaitu penanmbagan lepas pantai dan darat. Untuk lepas pantai biasanya perusahaan mengoperasikan dengan armada kapal kruk, bucket(mangkuk) kapal keruk memiliki ukuran 7cuft sampai 20 cuft, digunakan pada kedalaman 15 sampai 50 meter dibawah permukaan laut, perbulannya kapal keruk ini mampu menggali lebih dari 3 setengah juta meter kubik material setiap bulan.
Sedang kan untuk Darat banyak dilakukan ditempat tertentu di kepulauan BangkaBelitung yang nantinya akan menghasilkan danau/kolong hasil dari penambangan tersebut
3. Tahap peningkatan kadar bijih logam atau pengolahan
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam berkualitas dengan kadar pengotor rendah dan sn/pb tinggi
4. Tahap peleburan
Proses ini meleburkan bijihnya menjadi logam timah, dan harus dilakukan pemurnian terlebih dahulu dengan alat pemurnian crystallizer
5. Tahap distribusi pemasaran
Proses ini meliputi kegiatan penjualan atau penyaluran logam timah ke dalam atau luar negeri.
Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung.

a.       Penambangan Lepas Pantai
kapal keruk
 Penambangan Timah Lepas Pantai (laut lepas). Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.
kapal isap
Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.

b.   Penambangan Timah Darat - Gravel Pump

 Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).
(Proses penambangan di Darat )
Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama.
Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong/danau. Kolong/danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar.
Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam. Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.

Kegunaan Timah
Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
Akibat dari petumbuhan permintaan, kegunaan baru dari timah ditemukan. Masalah lingkungan, keselamatan dan kesehatan mempengaruhi kegunaan timah. Hasil dari riset yang sedang dilakukan di Internatioanal Tin Research Institude Ltd., lembaga yang dibiayai industri, banyak pasar baru untuk timah sedang dikembangkan.
• Timah dalam kimia
Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan sangat kuat untuk peralatan rumah tangga dan cat industri, pada plastik dan lapisan tanpa belerang yang digunakan industri teknik (tembaga, perunggu dan fosfor perunggu diantara yang lainnya). Contoh aplikasi komersil adalah pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempa.

sekian pembahasan saya mengenai logam timah , salam damaiku

sumber:
http://www.anneahira.com/timah.htm
http://dananglistiyanto.wordpress.com/2013/01/24/metode-pengolahan-timah/


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More